27 September 2012

Mitos Tentang ASI dan Banyak Makan


Banyak yang salah menilai mengenai mitos tentang ASI dan banyak makan terhadap ibu menyusui. Orangtua selalu memberikan nasihat kepada ibu baru melahirkan untuk lebih banyak makan supaya ASI yang dihasilkan juga lebih banyak. Ternyata nasihat seperti ini perlu dipahami lagi, dan tidak sepenuhnya benar. Setidaknya ini yang saya dapatkan informasi dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia.

"Itu salah satu mitos juga. Kebutuhan makanan ibu menyusui memang lebih tinggi sedikit, tapi tidak butuh terlalu banyak," keterangan pertama dari Deputy Chairwoman Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar.


Beliau menjelaskan bahwa ketika hamil, si ibu biasanya akan mengalami pertambahan berat badan. Dan penambahan berat badan ini ada manfaatnya ketika ibu melahirkan, dimana hal ini akan menjadi bahan bakar untuk menyusui.

Kelebihan berat badan itu bisa cepat dipangkas dengan menyusui bayi. Namun yang seringkali terjadi adalah, para ibu menjadikan menyusui sebagai alasan untuk makan banyak, termasuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti junkfood. Sehingga alhasil berat badan bukan turun, tapi bertambah.

Makan yang tidak terkontrol inilah yang membuat ibu menyusui justru semakin gemuk setelah melahirkan, meski menyusui. Sebenarnya jika ibu makan dengan gizi seimbang serta memperbanyak asupan sayur dan buah, menyusui bayi terbukti membantu penurunan berat badan secara alami.

"Menyusui sudah banyak terbukti membakar kalori banyak sekali. Sekitar 500-600 kalori setiap harinya," tutup Nia Umar yang juga Ketua Ikatan Konselor Menyusui Indonesia itu.

No comments:

Post a Comment